Senin, 11 Juli 2016

Ada kalanya,



Ada kalanya tatapanmu itu sudah tak lagi berfungsi. Belum kulupa bagaimana tatapanmu itu bisa membuatku merasa bahwa aku ada. Bahwa aku disini. Dan kamu membutuhkanku. Ah, duduk dan ngopi dipinggir jalan. Melihatmu duduk bersila dan minum kopi murah dari sebungkus kopi instan dengan gelas plastik. Semoga bukan bekas air gelas mineral. Kau juga selalu menyalakan rokokmu, tapi tak pernah mengarahkannya padaku (Nb: kau tak pernah mau mengakuinya kalau sebenarnya kau tak ingin aku terkena asap rokokmu). Kita duduk berdua, tertawa tentang hal-hal yang tak masuk akal. Tentang monster, pesawat ufo, serangan zombie, kecoa dan hal-hal yang dulu membuatku senyum-senyum sendiri. Dulu, duduk dan ngobrol bersamamu adalah hal paling ditunggu. Karena aku tahu, menemuimu perlu ritual panjang. Namun sepertinya hal-hal sepele itu tak lagi menarik.

Ada kalanya sms dan telfon itu sudah tak lagi berguna. Sering kuingat bagaimana hebohnya diriku saat seharian tak menerima sms mu. Tak mendapat telfonmu di penghujung hari,  aku bisa uring-uringan. Saat kuliah misalnya, berkali-kali ku tengok handphone-ku, berharap kamu menghubungiku. Walaupun hanya kata, Woi. Meski akhirnya sms mu itu sengaja tak kubalas, karena aku menunggu kamu menelfonku. Ya, aku hobi sekali membuat mu khawatir. Ah, rasanya menyenangkan. Jauh lebih menyenangkan dari mendapat hadiah. Namun, hal-hal menyenangkan itu sudah terasa hambar.

Ada kalanya pelukanmu sudah tak lagi terasa menenangkan.

Dan pada saat itu, kita akhirnya memilih berpisah.

Memilih jalannya masing-masing.

Memilih lagi pasangan yang bisa berkompromi dengan diri.

Saling merelakan.

Melakukan proses hubungan yang melelahkan itu lagi.

Kemudian aku berubah menjadi perempuan yang tak kusukai. Seperti yang pernah kukatakan padamu: mengalaykan sesuatu untuk mendapatkan perhatian.
(kau tahu, denganmu aku tak pernah menjadi sosok perempuan itu)

Saat ini, Aku sering berfikir, setiap hubungan selalu mempunyai masanya sendiri-sendiri.
Saling jenuh, bertengkar hal-hal sepele dan merasa tak berguna dengan pasangan masing-masing. Bersiaplah. Karena kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti.

Maka,

Nikmatilah setiap momen,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar