Ada hujan. Halilintar. Awan gelap. Ruangan sekretku muram. Tak ada orang, hanya aku seorang diri dipojok ruang. Suasana semacam ini yang selalu kucari. Tapi waktunya tak pas. Tak ada selimut. Tak ada bantal dan guling. Tak ada cahaya remang-remang lampu kamar.
Aku tak suka hujan menye-menye.
Apalagi yang gerimis. Hujan kok gak niat. Aku lebih suka hujan deras. Ada halilintar.
Serta awan gelap. Semuanya basah. Sama rata. Gak setengah-setengah. Lihat lubang-lubang
dijalan semuanya meluap. Air dimana-mana. Haha,
Hujan macam ini biasanya gak
bertahan lama. Seketika datang. Kemudian selesai. Berharga bukan? Makanya ada
ritual khusus untuk menikmati. Gak sembarangan. Harus ada selimut, bantal,
guling, pop mie, sama telur mata sapi. Ini yang namanya surga. Apalagi ditambah
film bagus yang menemani. Wih, bad day is over!
Woi, kamu dimana? Tadi sore
hujan. Aku mencarimu kemana-mana. Dibawah meja, bawah kursi, dibalik lemari. Tapi
tak menemukanmu. Padahal aku sudah menyiapkan dua cup pop mie rasa baso, dua
telor mata sapi, dua bantal, dua guling, dan satu selimut. Kamu, masih belum
tertarikkah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar