Biasanya saya menghabisakan malam di Asteoroid 478. Tapi malam
itu lain. Saya berada jauh. Malam itu hanya kami bertiga. Si beruang dan gigi
kelinci. Ditemani satu bungkus martabak, terang bulan dan dua botol air mineral
ukuran sedang. Seharusnya malam itu kami lebih banyak mengobrol. Mengobrol tentang
apa saja. Tapi kenyataanya kami lebih banyak berebut makanan. Bodoh!
Tempat ini tinggi, Beraspal,
Tak ada atap, Berbentuk persegi panjang terbuka dan dingin jika malam. Dari
sini saya bisa melihat bulan, bintang, langit malam, dan kota jember lebih
jelas. Lebih jelas daripada melihat dari bawah. Tempat ini bisa dinikmati hanya
sampai pada pukul 21.00. selebihnya, bakal banyak manusia yang lalu-lalang. Piknik
bakal tidak menyenangkan lagi.
Akhir-akhir ini saya memikirkan tempat itu. Melihat langit merah
jingga disamping kanan dan gelap disamping kiri saya. Meski terkadang momen
macam ini membuat hati nyilu. Seperti
ada kupu-kupu jahat yang masuk ke perut. Mengobok-obok
hati, empedu dan lambung saya. Saya rindu tempat itu. Amat rindu.
Hei, kamu! Nanti saya akan ajak kamu kesana. Hanya berdua. Dari
sore sampai malam pukul sembilan. Saat itu, kamu yang harus banyak bicara. Saya
bakal diam. Terserah kamu mau ngobrol apa. Saya akan menyimak. Mendengar suaramu
dan menikmati kota ini denganmu. Itu pun jika kamu mau.
Di Asteoroid 568. Kamu dimana?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar