Senin, 02 Juni 2014

Asteoroid 568

Biasanya saya menghabisakan malam di Asteoroid 478. Tapi malam itu lain. Saya berada jauh. Malam itu hanya kami bertiga. Si beruang dan gigi kelinci. Ditemani satu bungkus martabak, terang bulan dan dua botol air mineral ukuran sedang. Seharusnya malam itu kami lebih banyak mengobrol. Mengobrol tentang apa saja. Tapi kenyataanya kami lebih banyak berebut makanan. Bodoh!

 Tempat ini tinggi, Beraspal, Tak ada atap, Berbentuk persegi panjang terbuka dan dingin jika malam. Dari sini saya bisa melihat bulan, bintang, langit malam, dan kota jember lebih jelas. Lebih jelas daripada melihat dari bawah. Tempat ini bisa dinikmati hanya sampai pada pukul 21.00. selebihnya, bakal banyak manusia yang lalu-lalang. Piknik bakal tidak menyenangkan lagi.

Akhir-akhir ini saya memikirkan tempat itu. Melihat langit merah jingga disamping kanan dan gelap disamping kiri saya. Meski terkadang momen macam ini membuat hati nyilu. Seperti ada kupu-kupu jahat yang masuk ke perut. Mengobok-obok hati, empedu dan lambung saya. Saya rindu tempat itu. Amat rindu.

Hei, kamu! Nanti saya akan ajak kamu kesana. Hanya berdua. Dari sore sampai malam pukul sembilan. Saat itu, kamu yang harus banyak bicara. Saya bakal diam. Terserah kamu mau ngobrol apa. Saya akan menyimak. Mendengar suaramu dan menikmati kota ini denganmu. Itu pun jika kamu mau.

Di Asteoroid 568. Kamu dimana?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar